Minggu, 15 Januari 2017

KISAH HIDUP BILL GATES SANG GENIUS

Well saat ini sadarkah anda, anda bisa chating, bisa webcam, bisa berinternet ria semau karena bapak satu ini hehe. saya adalah pengagum beliau, untuk itu semoga kisah bill gates kali ini menginsipirasi siapapun untuk Bagaimana caranya bisa menjadi orang terkaya di AS Sebelum berumur 40 tahun ? Pada kasus Bill Gates.
Barangkali intensitaslah yang menjadi kuncinya. Intensitas yang dalam satu sisi menghasilkan banyak Prestasi positif, tapi  pada sisi lain memakan korban Disana-sini.ia adalah  contoh pribadi yang berbakat, Beruntung, dan berambisi yang menganggap hidup adalah perlombaan
Bila Anda pemakai komputer pribadi (PC) hampir dapat di pastikan Anda mengenal MS DOS. Tanpa itu, komputer Anda tidak akan “hidup”. MS DOS, sistem pengopera.sian komputer keluaran Microsoft digunakan oleh hampir seluruh pemakai PC di seluruh dunia yang jumlahnya mencapai 120 juta, ada yang memperkirakan 140 juta (di tahun 1994-Red.). Boleh dikata inilah salah satu kunci keberhasilan Microsoft di dunia industri perangkat lunak.
Bill Gates, “the boy billionaire”,
memang selalu mendahului orang lain. Pada usia 35 tahun, ia sudah dipandang bagai “dewa” oleh dunia industri komputer. Pada musim panas 1991, orang sampai antre sepanjang dua blok perumahan untuk mendengarkan pidatonya tentang masa depan industri komputer. Newsweek menyebut
nilai Microsoft yang didirikannya saat ia berusia 19
tahun itu, mencapai AS $ 45 miliar di tahun 1994.
Karena visinya, Bill Gates selalu mempunyai rencana besar. April 1994, ia menbuat orang terpana ketika mengumumkan proyek bersama Craig McCaw dan McCaw Cellular Communications, perusahaan telepon selular terbesar di dunia, untuk meluncurkan 840 buah satelit di atmosfer bumi pada tahun 2001 yang cakupan layanannya 95% dan seluruh bumi.
Tidak lama kemudian, Ia dikabarkan berkunjung ke Beijing karena jiang Zemin, Presiden Cina, memintanya membantu Cina mengembangkan industri informasi negara berpenduduk terpadat di dunia.
Sementara itu, Microsoft juga membuatkontrak kerja sama dengan Nippon Telegraph & Telephone, perusahaan telepon kedua terbesar di dunia. Boleh dikata derap langkah hidup Bill selalu ngebut..
Goyang Sejak Balita

memang dilahirkan dalam keluarga yang punya banyak bakat dan keberuntungan. J W Maxwell, sang kakek buyut dan pihak ibu, adalah bankir yang menonjol . Anaknya , James Willard Maxwell , menjadi wakil presiden Pacific NationalBank yang kini telah beralih nama menjadi First Interstate, bank kesembilan terbesar di AS. Keluarga Maxwell adalah pemuka masyarakat yang aktif dalam pelbagai kegiatan social. Mereka bahkan mewarisi Bill Gates dana sebesar AS $1 juta. Namun, keluarga Maxwell terkenal tidak suka pamer kekayaan. Mereka hidup biasa-biasa saja.
Putri mereka, Mary, menikah dengan Bill Gates Jr. , seorang pengacara . Kalau Mary senang bergaul dan lincah, Bill lebih serius dan pemalu. Namun soal ambisi, Bill tak kekurangan. Dialah orang pertama yang
meraih gelar sarjana dalam keluarganya
setelah menikah mereka pindah ke Seattle. Tahun 1954 lahir anak sulung
. Kristi,  dan setahun kemudian 28 oktober 1955 anak laki-laki mereka satu-satunya, William Gates III. Di rumah ia disebut “Trey” si nomor tiga,namun dunia luar mengenalnya Sebagai Bill. Entah kebetulan
atau tidak, pembawaanya Selalu cocok dengan bintangnya,
Scorpio: agresif, makin bersemangat bila ada konflik, sua
sana hati gampang berubah, senang mendominasi orang
lain, dan mernpunyai sifat kepemimpinan yang amat ku
at. Trey Gates telah melalap habis ensikiopedia dan A — Z ketika ia baru berusia 78 tahun.
Ia memang amat energetik. Semasa masih bayi, ia bisa
menggoyang..goyangkan ayunannya sendiri sampai berjam-jam.
Sebagai balita, Trey gemar sekali “memacu” kuda-kudaannya. Sampai kini ia akan menggoyang-goyangkan tubuhnya saat berkonsentrasj penuh. Malah di Microsoft sudah biasa bila dalam diskusi intens dengan sang bos, semua manajer ikut goyang-goyang di kursi masing-masing!
Selain acak-acakan Bill alias Trey pun sudah punya reputasi nyentik sejak kecil. Ambisinya amat besar untuk selalu jadi nomor satu. Di kelas 4, ketika harus menulis laporan sepanjang 4 – 5 halaman tentang bagian tubuh manusia ia membuat lebih panjang dan itu, Untuk tugas cerita pendek sepanjang dua halaman, Trey menyetor lima kali lipat panjangnya. Semangat kompetitifnya yang kelewat tinggi membuat hidup baginya adalah perlombaan Dari permainan sepele, pe-er di sekolah, hobi, apalagi pekerjaan, Ditunjang IQ-nya yang tinggi, ia memang jarang Sekali kalah, termasuk dalam soal main poker yang taruhannya sampai ribuan dolar semasa ia masih mahasiswa.
Pada usia 11 tahun, untuk Urusan matematika dan sains Trey sudah jauh mendahuluj rekan-rekan sebaya. Maka tidak seperti kakaknya yang temp meneruskan sekolah lanjutan di sekolah negeri, ia dimasukkan ke sekolah swasta bergengsi khusus pria di Lakeside. Sekolah paling eksklusif di Seattle ini sarang anak-anak keluarga paling berkuasa dan berduit di sana.
Banyak lulusan Lakeside yang nantinya menjadi pemuka masyarakat. Sekolah ini demikian kompetitif sehingga, “Yang bodoh pun sebenarnya pintar,” ujar salah seorang lulusannya. Di sini murid-murid yang luar biasa memperoleh perhatian khusus, dukungan, dan semangat. Mereka diberi keleluasaan dan fasilitas walaupun mungkin jauh di luar batas aturan resmi sekolah. Agaknya keputusan orang tua Bill memang tidak keliru.
Mabuk Kepayang Pada Komputer
Masa depannya mulai terukir ketika di akhir tahun pertamanya, awal musim semi 1968, sekolah Lakeside membeli sebuah mesin jenis teletype, semacam mesin ketik, yang menghubungkan pemakai di Lakeside dengan sebuah minikomputer PDP-1O milik General Electric di tempat lain. Lakeside memang sekolah pertama di AS yang mempunyai fasilitas komputer. Si pemakai mengetikkan perintahnya, menunggu sebentar, lalu mesin teletype akan mengetikkan jawaban yang diberikan PDP-1O.
Kedua mesin dihubungkan lewat jalur sambungan telepon. Untuk itü Lakeside harus membayar sewa pakai PDP-1O yang tergantung pada lamanya pemakaian, disebut waktu komputer. Untuk menyediakan dana sewa waktu komputer itu, Lakeside Mothers Club sampai mengadakan penjualan barang bekas sehingga terkumpul AS $ 3.000. Maksudnya untuk biaya sewa komputer selama setahun.
Siapa nyana bagi segelintir siswa, termasuk Bill, komputer ini bagaikan bidadari jelita yang membuat mereka mabuk kepayang. Mereka bersaing keras berebut waktu komputer. Berhubung pengetahuan staf guru di Lakeside masih amat terbatas, boleh dibilang anak-anak ini lebih banyak belajar sendiri.
.
Hanya dalam waktu beberapa minggu, dana hasil kerja keras para ibu habis ludes sehingga para orang tua diharuskan menombok. Di sinilah Bill mulat mengasah kemampuannya menyusun program. Dan permainan sederhana, meningkat ke permainan monopoli. Latar belakang matematikanya yang amat kuat
membuat dunia komputer bagi Bill seperti air bagi ikan. Ia hanyut dalam kenikmatan dunia binary, dunia 0-1, 0-1.
Bakat besarnya dalam matematika terbukti ketika ia meraih angka sempurna 800 dalam tes bidang matematika. Menurut Fred Wright, ketua departemen matematika Lakeside pada zaman Bill, “Ia dapat mengambil jalan pintas pada soal-soal komputer atau aljabar, menemukan pemecahan yang paling sederhana, dan istimewanya ia juga berprestasi bagus di semua bidang.
Ketika dahaganya akan matematika tidak kunjung terpuaskan, ia pun mengikuti kuliah matematika lanjut di University of Washington sementara status resminya masih pelajar SMU Lakeside.
Di dalam, Bill memang bagaikan petualang energetik yang sedang menembus dunia baru, tapi dari luar ia tak lebih dan anak kerempeng tidak terurus. Kuku jarinya dibiarkan tumbuh panjang, pakaian sembarangan. Bill bukan orang yang sungkan menunjukkan kebolehan. Ia tidak sabaran. Orang merasa terintimidasi oleh kecerdasannya. Bahkan terhadap guru pun, ia tidak segan berdebat dan bertengkar di depan kelas. Sudah tentu banyak yang kesal  juga pada si genius nyentrik ini.
Namun, Bill memang punya irama tersendiri. Bersama Paul Allen, sobat kental yang 2 tahun lebih tua, ia mengajak Richard Weiland dan Kent Evans membentuk Lakeside Programmers Group. Kelompok kecil ini bertujuan mencari peluang bisnis bagi komputer. Padahal, keempat orang itu baru setara dengan kelas 2 SLTP dan 1 SMU! Agnes Davonar.

Thanks To Idris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar